Translate

Copyright © 2014 News Magazine Theme. Designed by Ang Li-JASON. Powered by Blogger.
Home » » Analisa Lagu AUGUST BURNS RED Berjudul INDONESIA: Sebuah Ode Yang Akan Membukakan Mata dan Pintu Hati Kita

Analisa Lagu AUGUST BURNS RED Berjudul INDONESIA: Sebuah Ode Yang Akan Membukakan Mata dan Pintu Hati Kita

Dilihat dari judul lagunya saja (Indonesia) sudah dapat membuat kita merespon dengan ragam tanya, menimbulkan rasa penasaran, juga keingin-tahuan. Terlebih bila kita menyimak untaian lagunya berikut,

"He sleeps in the mountain of Indonesia, and the white on his flag brings colors to shame" (Ia terlelap di sebuah pegunungan Indonesia, dan sang putih pada benderanya bawakan warna nestapa).


Line up dari band August Burns Red (ABR), dari kiri ke kanan: Benjamin Brubaker (Lead guitar), Dustin Davidson (Bass), Jake Luhrs (Vokal), Brent Rambler (Rhythm guitar), dan Matt Greiner (Drum). Img Source: DeviantArt

Kutipan diatas merupakan penggalan dari syair lagu karya band beraliran progressive metalcore "August Burns Red" (ABR) dengan judul "Indonesia". Band asal Pennsylvania, Amerika, yang dikenal sarat dengan lagu puitis dan citra religius ini bukanya tanpa maksud dalam memberikan nama judul tersebut. Terdapat latar belakang yang mengisahkan seorang tokoh yang berhubungan dengan negara Indonesia dalam pembuatan lagu ini.

Dari informasi yang bersumber dari rubrik majalah Hopecore yang dimuat tahun 2009, tokoh dalam lagu tersebut adalah seorang pilot pesawat non-komersil bernama "David Craig Clapper". Pada tahun 2008, David mengemban misi kemanusiaan di pedalaman Papua, Indonesia, secara sukarela. Ia mewakili organisasi "Associated Mission Aviation" sebagai penerbang pesawat yang bertugas mengantar pasien lokal menuju rumah sakit terdekat. Selain itu ia juga mengantar donasi berupa suplai bahan makanan dan kebutuhan hidup lainya menuju daerah yang sulit diakses transportasi darat.

Tepatnya pada tanggal 9 Agustus 2008, pesawat yang dikendarai oleh David mengalami kecelakaan karena badai dalam perjalanan pulang sesaat setelah mengantarkan seorang pasien. Pesawat jenis Pilatus PC-6 dengan nomor tail PK-RCZ tersebut terhempas menghantam pepohonan yang terletak di pegunungan Teibu, kabupaten Tolikora, Papua. Ayah dari lima orang anak ini ditemukan dua hari kemudian oleh tim SAR RI dengan keadaan tewas bersama serpihan pesawatnya yang hancur.

David telah menjalankan misi kemanusiaan-nya di Indonesia kurang lebih selama 11 tahun lamanya. Sudah lebih dari 70 desa di Papua yang ia jangkau dengan pesawat kecilnya. Sebelumnya ia merupakan warga negara Amerika yang tinggal di Lancaster, tempat dimana band ABR terbentuk. Ia menetap di Indonesia dengan kehidupan sederhana dan tinggal di sebuah desa kecil di Wamena bersama sang istri. Jenazahnya juga dikebumikan di Indonesia dengan sesi upacara pemakaman yang ala kadarnya. Menyedihkanya, menurut berbagai sumber, tragedi yang menimpa David terkesan ditutup-tutupi oleh Pemerintah dan bantuan yang ia berikan secara tulus kurang begitu diapresiasi khalayak umum.

August Burns Red terutama sang drummer, Matt Greiner, tergugah untuk mendedikasikan sebuah karya cipta untuk David atas pertualangan dan pengorbananya di Indonesia. Yang mengejutkan, saat Matt Greiner diwawancarai majalah Metal-Experience, ia mengungkapkan jika David adalah sahabat dekatnya. Setahun kemudian setelah kepergian David, Greiner bersama rekan-rekanya di August Burns Red lantas menulis lagu untuk mengenangnya, yang diberi judul "Indonesia".

Menurut pengakuan Greiner, ia mendapatkan sebuah pertanda sehari sebelum David menghembuskan nafas terakhirnya. Saat itu ia tengah berada di sebuah gereja pada malam hari untuk sembahyang. Tiba-tiba ia merasa gelisah dan terdorong untuk menuliskan sesuatu pada secarik kertas dengan begitu saja. Bunyi dari apa yang ditulisnya tersebut ia bubuhkan dalam bait pertama lagu yang berbunyi, "This plane's going down in flames, and this time there's no black box to capture your last words". Tanpa diduga, pada keesokan harinya ia mendapati berita duka mengenai kematian David. Bagi Grenier, ia mengaitkan firasat yang muncul pada malam itu sebagai pesan profetis yang datang dari Tuhan.

Lagu ini menjadi bagian trek dalam full-length album "Constellations" (2009): salah satu album terbaik ABR yang pernah mereka suguhkan. Pada cover art albumnya tertera beberapa sosok figur tengah berusah payah menarik tali yang mengikat bintang di angkasa. Secara visual, hal tersebut mendeskripsikan manusia yang berjibaku untuk mencari sang Khalik dalam keseharian tatkala bintang merupakan representasi dari Tuhan. Menurut highlight dari seorang reviewer dari majalah "UltimateGuitar" (UG), lagu berjudul "Indonesia" dalam trek album Constellations merupakan lagu yang kedudukanya paling penting bagi band ABR.

Klik untuk memperbesar. Footage foto David Clapper di Papua, Indonesia. Latar background-nya merupakan pesawat PC-6 PK-RCZ yang ia gunakan saat menjalankan tugas kemanusiaan. Img Source: galeri situs AviationSafety.

Lebih jauh, berikut ini adalah lirik lagunya dari terjemahan versi rujukan kamus:

"Pesawat ini hendak terhempas pada nyala api, dan dalam tempo yang sama tiada black box untuk menjaring ucapan terakhirmu. Keadaan dimana kita tak kuasa untuk setitik pun menalarnya. Pengorbanan melunaskan segala sesuatu tentang kita. Kinilah saatnya untuk menundukkan kepala dan menunjukkan belas kasihan kita. Tiada neraca untuk memadankan ini semua: sebagian orang berujar, kiranya merekalah yang mencerca hari ini.


Oh!, bagaimana mungkin, seorang pria melilitkan ingatanya disisi keabadian, tatkala ia bahkan tak mampu jabarkan gubahanya?. Tidakkah engkau menilik jika ia lebih mulia daripada dirimu?. Sang bumi kan menegak perairan dan memuntahkanya, sang awan mengisi kembali samudera. Dengan kerendahan hati dan calar balar.


Pesawat ini binasa dalam nyala api dengan seorang pria yang hidup, yang gugur untuk menaklukkan dunia. David, bersemayamlah dengan tenang.


Ia terlelap di sebuah pegunungan Indonesia, dan sang putih pada benderanya bawakan warna nestapa."


Makna dan pesan literal khusus yang terkandung didalam lirik lagu yang berupa sastra Ode ini sama sekali tidak mendeskripsikan Indonesia secara khusus. Lagu ini sepenuhnya bertema religi, humanisme, heroisme, tragedi dan mengisahkan David sebagai karakter dalam storyline beserta kecelakaan nahas yang menimpanya. "Ia terlelap di sebuah pegunungan Indonesia", bait ini merupakan hiperbola, dengan makna "terlelap" sebagai beristirahat untuk selama-lamanya.

"Sang putih pada benderanya bawakan warna nestapa", sebuah frasa berwujud Ode, dimana warna putih adalah konotasi eksegesis yang bermakna positif. Simbol dari kesucian dan kemurnian yang erat diasosiasikan dengan Tuhan atau ritual keagamaan. "Bendera" adalah representasi dari panji kehidupan, dan setiap individu yang berpijak pada bumi membawa benderanya masing-masing. "Putih pada benderanya" adalah tanda ajakan perdamaian dalam sebuah medan peperangan. Ia meninggal dalam keadaan mulia dan "bawakan warna nestapa" memiliki makna orang terdekatnya merasa berduka atas kepergian David.

"Sang bumi kan menegak perairan dan memuntahkanya, sang awan mengisi kembali samudera", bait ini merujuk kepada siklus alami kehidupan yang paling hakiki. Setiap jengkal pergerakan dari kehidupan akan selalu terdapat musibah yang datangnya tak dapat diprediksi, namun siklus pasti tetap dan akan terus berlanjut. Seperti apapun, rencana Tuhan jauh lebih hebat dibandingkan daya pikir keduniawian manusia.

Dari penjabaran tersebut setidaknya sudah dapat membukakan pandangan kita tentang sebuah ketulusan hati yang inspirasional. Seorang pria datang dari tempat yang nun jauh, walau tanpa sejengkal pun zona nyaman, hidupnya tetap bertujuan. Berjibaku dengan hutan dan pedesaan demi memanusiakan sesama tanpa mengharapkan balas jasa. Ia kemudian pergi menantang badai untuk memetik setangkai bunga surgawi, dan berakhir dalam lantunan elegi iba hati sang ibunda pertiwi.

Teruntuk saudaraku yang ada di Papua dan pernah mendapat uluran tangan David, dengarkanlah lagu ini atau resapi bait disetiap liriknya. Kalian bisa mengenang dan merasakan kehadiranya lewat lagu yang diciptakan sahabatnya ini. Semoga David beristirahat dengan tenang, "RIP David Craig Clapper" (Apr. 6, 1962 - Aug. 9 2008). (Ang Li)




Sumber:
Wacana Hopecore Magazine Juli 09 issue#2
Sesi wawancara Majalah Metal-Experience, Matt Greiner
http://www.ultimateguitar.com/reviews/compact_discs/august_burns_red/constellations
http://support.brethren.org/site/News2?page=NewsArticle&id=5529
http://lancasteronline.com/obituaries/david-craig-clapper/article_15024761-5b74-56fb-9b1e-95beaf4995b2.html
http://aviation-safety.net/wikibase/wiki.php?id=22449
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment